Jumat, September 04, 2015

Penjelasan Lengkap dan Contoh Conditonal Sentence Tipe 1,2,3

CONDITIONAL SENTENCE
materi bahasa inggrisPenjelasan Lengkap dan Contoh Conditonal Sentence Tipe 1,2,3 - Salah satu materi bahasa inggris yang paling susah adalah conditional sentence. Baik siswa SMA maupun mahasiswa seringkali masih kesulitan dalam memahaminya. Hal ini karena conditonal sentence merupakan bentuk yang kompleks dari grammar. Untuk dapat menguasai conditional sentence kita harus memahami bentuk-bentuk tense terlebih dahulu. Sehingga bisa dikatakan conditional sentence merupakan bentuk lanjutan dari grammar. Berikut adalah penjelasan secara menyeluruh tentang conditonal sentence dari tipe 1 sampai tipe 3.


Tipe 1 : Bentuk Dasar Conditional Sentence   
Pada tipe pertama dari conditional sentence adalah  pengandaian yang dapat terjadi. Pada statement yang menggambarkan pengandaian conditional sentence tipe ini adalah jika aktifitas yang disebutkan pada clausa pengandaian sangat mungkin dapat terjadi.
If I write down the ten pages essay in two days, I’ll get better score from the teacher.
If you stay up until the kick off, wake me up
Kedua kalimat tersebut adalah bentuk  Open condition, yaitu conditional sentence atau kalimat pengandaian yang  memiliki kemungkinan untuk dapat terjadi. Conditional semacam ini diungkapkan ketika kata kerja yang diuangkapkan dapat dipenuhi. Seperti pada kedua kalimat tersebut kata kerjanya adalah “write down” pada kalimat pertama dan “stay up” pada kalimat kedua. Si pembicara masih memiliki kemungkinan untuk menyelesaikan karangan essai agar gurunya memberikan nilai yang lebih baik pada kalimat pertama. Sedangkan pada kalimat kedua, orang yang diberikan perintah masih dapat berusaha untuk bisa bertahan agar tidak tidur agar orang yang memberikan instruksi bisa menonton pertandingan bola.

Penjelasan Lengkap dan Contoh Conditonal Sentence Tipe 1,2,3
Google Image - Conditional Sentence

Bentuk urutan tense pada conditional jenis ini yang paling umum adalah seperti dibawah ini:
(If) present tense, (main) future or modal verb or imperative.
Perlu diketahui bahwa will dan shall tidak digunakan sebagaimana dalam makna predikatif dalam klausa conditional. Meskipun maknanya future tense.

Tipe 1. Bentuk Variasi
Selain pola dasar dari conditional sentence di atas, kita dapat juga merubah pola kalimat dari conditional sentence tipe 1. Dengan melihat tingkat kemungkinan hal yang diharapkan terjadi, kita dapat menvariasikan seperti di bawah ini:

a. If  should write down the 10 pages essay in two days , I shan’t get better score from the teacher.
Penggunaan “should”  pada conditional sentence tipe ini memberikan tekanan seolah-olah kondisi pengandaian belom pasti terlaksana. Atau bisa juga kita mengganti “should” dengan “by any chance” tanpa merubah maknanya. Hal ini menunjunkan bahwa peluang terjadinya hal yang diharapkan kecil kemungkinannya.
If by any chance I write down the 10 pages essay in two days, I shan’t get better score from the teacher.
Penggunaan variasi ini dapat diterapkan pada semua conditional sentence pada tipe 1. Perlu diingat bahwa hanya “should” bukan “would”.
b. If you will rent a car, we shall have a safe trip.
Sebagaimana will tidak dapat digunakan pada makna predikatif, pada conditional sentence pada tipe 1, meskipun kalimatnya merujuk ke bentuk waktu yang akan datang atau future time. Kata will pada kalimat di atas bukan merupakan auxiliary verb yang mengindikasikan future tense melainkan modal verb yang mengindikasikan persetujuan (agreement/willingness). Persetujuan untuk melakukan yang direncanakan.  Kalimat di bawah ini tidak dibenarkan.
If Putri arrives at lampung this morning, Osi’ll be able to submit her Job applicants
Kita tidak dapat mengatakan if Putri will arrive at Lampung this morning, karena ia belum tentu sampai di lampung meskipun ia berkeinginan. Oleh karena itu, kita harus hati-hati saat menggunakan will  dalam konteks ekspressi co-operation, persetujuan, atau kesediaan.

Tipe 1. Bentuk Alternatif
a. Wake up at dawn,  you won’t be late.
b. Wake up at dawn or (else) you’ll be late.
Pada kalimat di atas susunan kalimat perintah setara dengan klausa if. Kita dapat menulis kembali kalimat di atas dengan menggunakan if:
a. If you wake up at dawn, you won’t be late.
b. if you don’t wake up at dawn, you’ll be late.

Tipe 1. Kesimpulan Conditional Sentence
1. (if) present tense, (main) future or imperative.
If I write down the ten pages essay in two days, I’ll get better score from the teacher.
If you stay up until the kick off, wake me up
2. (if) should+infinitive, (main) future or imperative
If I  should write down the 10 pages essay in two days , I shan’t get better score from the teacher.
If Mary should go home before lunch, tell her I borrow her motorcycle until 1 pm.
3. (if) will infinitive, (main) future or imperative.
 If you will buy cigarette, I’ll make the coffee
If he will pay the bill, give him a ride.(will=be willing)
4. Imperative, (main) and/or +future.
Wake up at dawn, you won’t be late.
Wake up at dawn, or (else) you’ll be late


SUBORDINATE
MAIN
If
Present tense
Future
If
Should + infinitve by any chance
Future or imperative
If
Will + infinitive Be (Present) so kind as
Future or imperative

Imperative
And/or + future

Tipe 2. Bentuk Dasar Conditional Sentence   
a. If I wrote down the ten pages essay in two days, I would (could, might, etc.) get better score from the teacher.
b. If I had luck, I would stop smoking
c.If I bring my laptop, I could show you my design
Pada ketiga kalimat tersebut klausa conditional mewakili tiga makna yaitu: a. Possibility, b. Hypothetical/ imaginary, atau c. Contrary . Bentuk kata kerja pada klausa conditional yang menggunakan kata kerja bentuk lampau menggambarkan sikap pembicara terhadap kondisinya. Tidak mewakili waktu yang dalam hal ini digambarkan oleh  konteks kalimat atau situasi.
Kalimat a sama dengan contoh dari  tipe 1. (If I write.... I shall get...), namun lebih bersifat prakiraan. Pembicara dapat menyimpulkan bahwa hal tersebut bahwa menulis essai dalam waktu dua hari sebagai hal yang  tidak mungkin atau dengan kata lain berharap dapat membuat essay. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa kondisi yang diharapkan terjadi tidak terpenuhi. Kalimat b lebih bersifat khayalan. Seperti mimpi di siang bolong keinginan dari si pembicara. Kalimat c menghadirkan situasi yang tidak nyata dengan bentuk waktu yang dimaksudkan adalah present atau ketika kalimat tersebut diucapkan. Yang berarti, maknanya dari kalimat c, kenyataannya saya tidak membawa laptop, jadi tidak bisa menunjukan design. Perlu diingat past tense pada kalimat tersebut mengindikasikan hal yang tidak mungkin terjadi atau bersifat khayalan namun terjadinya pada waktu sekarang. Ketiga kalimat di atas mempunyai urutan sebagai berikut.
(if) past tense, (main) conditional
Meskipun demikian, secara kontekstual, ketiga kalimat tersebut berbeda. Ketiga kalimat tersebut mempunyai perbedaan pada tingkat kemungkinan terjadinya. Pada kalimat pertama berupa prakiraan atau ragu-ragu namun ada kemungkinan terjadi. Yang selanjutnya yaitu khayalan namun tidak mungkin terjadi. Kalimat terakhir bertentangan dengan fakta yang terjadi sekarang namun tidak nyata. Pada contoh conditional sentence kalimat c, kita melihat bahwa ide yang diungkapkan bertentangan dengan fakta sekarang dan diungkapkan dengan menggunakan past tense pada klausa conditional (if I brought my laptop). Past tense juga digunakan untuk ungkapan yang tidak nyata dengan waktu present setelah kata “wish” (if only, juga merupakan ekspresi pengandaian oleh si pembicara, sama dengan “wish”),  dan setelah ungkapan seperti “I’d rather” dan “It is time”.
a. I wish ( that ) I were hansome ( If only I were hansome).
b. I’d rather she told me what she feels.
c. It’s time (It’s about time, It’s high time) we sleep.
Present tense dan bentuk waktu future tidak pernah digunakan setelah “wish”. Kita hanya dapat menggunakan  past tense seperti kalimat di atas atau menggunakan would (bukan will) untuk mengindikasikan bahwa kenyataan tidak sejalan dengan harapan.

Tipe 2. Bentuk Variasi
a. I f I were to miss this morning math class with Mr. Budi, I wouldn’t pass this subject
Penggunaan “were to” pada klausa conditional sentence di atas adalah untuk menekankan bahwa situasinya adalah pengandaian atau perkiraan. Hal ini sama dengan penggunaan should pada klausa conditional tipe 1. Sebagaimana pada Conditional sentence Tipe 1 kita menggunakan by any chance tanpa merubah makna:
If by any chance I this morning math class with Mr. Budi, I wouldn’t pass this subject
Were to digunakan untuk semua kata ganti orang, dan variasi jenis ini diterapkan pada semua klausa conditional pada type kedua ini.
b. If you would rent a car, we would have a safe trip.
Pada kalimat tersebut would bukan merupakan bentuk tense tapi modal verb yang maknanya persetujuan atau kerelaan untuk melakukan yang diperintahkan. Dapat berfungsi sebagai penekanan bahwa si pembicara merasa ragu untuk melakukan hal yang disuruh, seperti fungsi will pada conditional sentence tipe 1. Kalimat berikut adalah contoh yang salah.
If he got his uncle confirmation in time, he would be able to approved my plans
Jika kita mengatakan If he would get his uncle confirmation in time maka akan membentuk makna yang janggal karena “he” atau kata ganti orang dalam klausa tersebut tidak dapat  mengusahakan apa yang diinginkan. Oleh karena itu, kita harus lebih hati-hati saat menggunakan would ketika akan mengatakan makna co-operation, agreement, atau wingllingness pada bagian subjek kalimat.

Tipe 2.  Rangkuman Pola Kalimat Conditional Sentence
1. (If) past tense, (main) conditional.
If I wrote down the ten pages essay in two days, I would (could, might, etc.) get better score from the teacher.
2. (If) were to + infinitive, (main) conditional.
I f I were to miss this morning math class with Mr. Budi, I wouldn’t pass this subject
3. (If) would + infinitive, (main) conditional.
If you’d buy the foods, I’d clean the room


SUBORDINATE
MAIN
If
Past tense
Conditional
If
Were to +
Infinitive
By any chance
Conditional
If
Would +
Infinitive was/were so kind as
Conditional

Tipe 3. Bentuk Dasar Conditional Sentence dan Variasi
a. If I had wrote down the ten pages essay in two days, I would (could, might, etc.) have got better score from the teacher.
Kalimat tersebut seperti khayalan oleh si pembicara dan bertentangan dengan kenyataan dengan setting waktunya di waktu lampau. Penggunaan past perfect tense pada kalimat conditional sentence Tipe 3  tersebut mengindikasikan makna yang tidak nyata di waktu lampau. Faktanya  adalah I didn’t write down the ten pages essay, so I didn’t get better score from the teacher.” Sama halnya dengan past tense untuk menggambarkan kejadian yang tidak nyata untuk waktu sekarang seperti pada type 2c dan penggunaan tense setelah kata wish mengikuti pola yang sama: past perfect untuk hal yang diharapkan terjadi di waktu lampau.
I wish you had told me before (but you didn’t)
Inversion
Inversion adalah menempatkan subjek dan kata kerja secara terbalik. Hal ini dapat digunakan ketika kita tidak menggunakan If pada klausa konditional seperti pada beberapa kalimat berikut:
1. Should Yoga borrow my laptop, take it in the desk
2. Were Shinta to go to Jogja this week, her mother would be missing her
3. Had I known you like football, I would have turned on TV

0 komentar:

Posting Komentar